Photobucket

Welcome ^_^


Senin, 03 Januari 2011

Ramalan 2025: William Raja, Manusia ke Mars

                      Mars (fineartamerica.com)

Diramalkan, pada 2025 China akan menjadi negara adikuasa, menyingkirkan Amerika Serikat.

VIVAnews -- Tahun 2010 belum lagi berakhir, namun orang-orang Inggris sudah mengeluarkan ramalan fenomena apa yang terjadi 15 tahun mendatang.

Sebuah survei yang dilakukan MSN mengumpulkan prediksi 100.000 orang Inggris, pria dan wanita, tentang apa yang terjadi pada tahun 2025.

Hasilnya? Hampir separuh responden meramalkan di tahun itu, Pangeran William bakal menjadi raja, melewati ayahnya, Pangeran Charles. Meski satu dari enam responden memprediksi di pada 2025, sistem monarkhi di Inggris akan dihapus.

Jumlah yang lebih besar, yakni 60 persen yakin China akan menjadi negara adikuasa, menyingkirkan Amerika Serikat. Sementara sepertiga responden percaya pada 2025 Inggris akan menjadi empat negara dengan pemerintahan masing-masing.

Mata yang Mirip Kawah di Planet Mars

     Mata manusia seperti kawah di planet antah 
               berantah (Your Beautiful Eyes)

Seorang pria asal Armenia menemukan mata yang mirip dengan kawah di Planet Mars.

VIVAnews - Mungkin Anda pernah mendengar adagium lawas yang mengatakan bahwa 'Mata adalah jendela jiwa'. 

Namun, pria berasal Armenia berhasil membuka mata seluruh dunia, bahwa bila diamati secara seksama, mata manusia bisa menjadi 'jendela' untuk melihat sebuah gambaran dari permukaan sebuah planet.
Seperti Dilansir oleh DailyMail, Suren Manvelyan guru 34 tahun dari Yerevan Armenia, berhasil memotret tampilan mikroskopis dari iris mata beberapa kenalannya dengan metode makro.

Dan hasilnya, adalah temuan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Ada mata yang mirip dengan kawah di planet Mars, ada pula yang mirip dengan sebuah kawah gunung berapi. 

"Setiap hari kita melihat ratusan mata orang, namun kita bahkan tak pernah curiga bahwa mereka memiliki struktur yang sangat indah, seperti sebuah gambaran di permukaan planet yang belum pernah diketahui manusia,"kata Manvelyan seperti dikutip dari DailyMail.

NASA: Film Kiamat '2012' = Pornografi Bencana

                     Adegan Film 2012 (Film 2012)

Dituding semata mengambil keuntungan dari kekhawatiran akan kiamat.

VIVAnews - Akhir 2009 lalu, dunia sempat digegerkan Film '2012' besutan sutradara, Roland Emmerich. Didasarkan pada penafsiran akhir kalender Bangsa Maya, film itu menggambarkan kehancuran Bumi atau kiamat yang bakal terjadi pada tahun 2012.

Film itu laris manis ditonton jutaan orang dan mengundang polemik luas. Namun, lepas dari popularitasnya dan uang US$800 juta yang berhasil diraup, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjuluki '2012' sebagai "film bergenre fiksi ilmiah paling buruk".  Tak realistis.

Film itu, menurut NASA, bahkan bisa disebut sebagai "pornografi bencana".
"Pembuat film mengambil keuntungan dari kekhawatiran terhadap kiamat--yang diklaim telah diramalkan Bangsa Maya, yang kalendernya berakhir pada 12 Desember 2012," kata kepala misi asteroid dekat Bumi (Near-Earth Asteroid Rendezvous) NASA, Donald Yeomans, seperti dimuat News.com.au, Senin, 3 Januari 2011.

Misi Rahasia Abu Dhabi: Hujan di Gurun Pasir


Proses terjadinya hujan di padang pasir (Daily Mail)

Para ilmuwan bekerja secara rahasia atas perintah presiden Uni Emirat Arab.

VIVAnews -- Selama berabad-abad, masyarakat yang hidup di Timur Tengah bermimpi untuk mengubah padang pasir yang panas dan tandus menjadi lahan pertanian, dengan air yang mengalir deras dari kran.

Kini, mimpi itu makin dekat pada kenyataan, setelah para ilmuwan yang dipekerjakan pimpinan Abu Dhabi mengklaim telah menghasilkan serangkaian hujan di lahan panas.

Ilmuwan mengklaim telah menurunkan hujan di Al Ain, di Timur Abu Dhabi, menggunakan teknologi yang didesain mengontrol cuaca. Saat cuaca cerah dan tak berawan, apalagi hujan, di wilayah Al Ain, dengan alat ini, justru bisa turun hujan. Bahkan, bisa turun hujan sampai 52 kali!

Kebanyakan hujan dihasilkan di puncak musim panas, Juli dan Agustus. Para ilmuwan bekerja secara rahasia atas perintah presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.